Notes from International Social Entrepreneur Conference : Social Economy 4.0

hello world! agak lama juga jedanya tulisan ini sama sebelumnya yaa.. kali ini saya akan menulis hasil yang saya pahami waktu mengikuti seminar International Social Entrepreneur Conference 2012 . Asal mula pemikiran diskusi ini  sendiri berasal dari Antole Kaletsky yang menggambarkan perubahan dari sistem kapitalisme global. Ini merupakan acara tahunan dari INSEAD yang dilakukan dalam kemitraan dengan akademisi interlokal, pengusaha sosial, dan mitra industri yang berfokus dalam menyebarkan informasi terbaru tentang kewirausahaan sosial, membangun inisiatif antara sektor publik dan swasta untuk meningkatkan partisipasi peserta konferensi dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan sosial. Di dalamnya ada lebih dari 22 negara peserta yang hadir. Terdapat 4 fase untuk membangun perekonomian global. Dan fase terakhir yaitu social economy 4.0 yang jadi pembahasan di seminar ini. Social Economy 4.0 ini sendiri terdiri dari lingkungan, perempuan, perubahan teknologi, dan (nilai, etika, dan transparansi) seperti poin-poin dibawah ini :

  • lingkungan membahas tentang global warming, biodiversity, dan penggunaan sumber daya alam yang berkepanjangan.
  • perempuan mengangkat masalah kenyamanan dan keamanan, hak asasi manusia, dan juga bagaimana mendapatkan jalur hukum yang sesuai.
  • Perubahan Teknologi akan sangat berkaitan dengan perubahan yang mendukung perekonomian suatu bangsa,  kemampuan untuk menjaga sebuah kerahasiaan (protection of privacy), kemudahan untuk mengakses informasi, dan lompatan-lompatan antar generasi
  • Nilai, Etika, dan Transparansi ini lebih kearah hati nurani manusia yaitu kejujuran untuk mengatasi korupsi dan melayani segenap masyarakat suatu bangsa dengan baik.

This slideshow requires JavaScript.

 Pada sesi pertama dibuka oleh beberapa pembicara yang memiliki latar belakang berbeda-beda antara lain Veronica Colondam yang mendirikan Yayasan Cinta Anak Bangsa, dilanjutkan oleh Hans Wahl, salah satu pendiri INSEAD yaitu sebuah ikatan alumni dari “Business School for the World”. Setelah itu pengajar yang juga menjabat sebagai ketua ikatan profesor di FEB UGM. Dan yang terakhir oleh tokoh pengusaha idaman Indonesia, Sandiaga S. Uno yang punya banyak perusahaan tetapi masih sempat memulai aktifitasnya jogging dipagi hari. Ditengah diskusi, semua meja diberikan kertas untuk menulis pendapat, kritik, atau pertanyaan. Disisi ruangan kanan ini ternyata tidak kalah memancing perhatian saya. Seorang seniman sedang merangkum seluruh materi seminar ini dengan spidol berwarna dan menggambarkan kata demi kata. Menggambar sekaligus merangkum ini disebut scrabing. Semua peserta yang hadir bisa belajar scrabing, sayang saya tidak masuk ke workshop tersebut karena hanya boleh memilih satu saja. Saya memilih kelas yang di moderatori oleh dosen S1 saya Pak Setiyono yang terkenal killer hehe… Roundtable nomor 1 memiliki tema investasi dan keuangan untuk ekonomi sosial 4.0 dengan salah satu speakernya bapak Sandiaga Uno.

Sedikit rangkuman catatan saya selama di roundtable no. 1 yaitu tantangan bangsa Indonesia terletak pada sisi kemiskinan, pendidikan yang rendah, kesehatan dan lingkungan, dan juga rendahnya pembangunan infrastruktur. Diharapkan para pengusaha yang bergerak dibidang sosial mampu mengatasi kesulitan negeri ini. Pengusaha harus mampu berpikir solusi dan tidak hanya mencari keuntungan semata. Pastikan juga mendonasikan harta sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan dijalan yang benar. Menurut Pak Sandiaga, 2 hal yang harus dimajukan di Indonesia adalah sisi education dan sisi microfinance. Dan saya sangat setuju bahwa dasar dari segala kemajuan dan kehancuran suatu bangsa berasal dari pendidikan yang kuat. Yang kedua adalah usaha kecil menengah (UKM) ketika sudah memiliki pendidikan yang kuat maka terciptalah perekonomian yang stabil. Tambahan dari saya yang terakhir adalah sistem pertahanan, apabila pendidikan dan perekonomian sudah tidak menjadi masalah, dengan sendirinya sistem pertahanan membentuk alusista TNI kokoh. Inilah sistem yang saling terkait dan membuat era baru di negeri tercinta ini.